Friday, December 21, 2007

Renungan....


Barisan di akhirat kelak

Suatu ketika, Muaz bin Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT:

"Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris"

Surah an-Naba':18

Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: 'wahai Muaz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....

BARISAN PERTAMA

Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:

"Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDUA

Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meninggalkan sholat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KETIGA

Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEEMPAT

Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli”

BARISAN KELIMA

Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEENAM

Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KETUJUH

Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDELAPAN

Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEMBILAN

Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEPULUH

Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEBELAS

Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDUA BELAS

Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah

SWT....Amin…

Friday, December 14, 2007

Saling mengingati

Mata Yang Tidak Menangis di Hari Kiamat

Semua kaum Muslim berkeyakinan bahwa dunia dan kehidupan ini akan berakhir. Akan datang suatu saat ketika manusia berkumpul di pengadilan Allah Swt. Al-Quran menceritakan berkali-kali tentang peristiwa Hari Kiamat ini, seperti yang disebutkan dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1-16. Dalam surah itu, digambarkan bahwa tidak semua wajah ketakutan. Ada wajah-wajah yang pada hari itu cerah ceria. Mereka merasa bahagia oleh kerana perilakunya di dunia. Dia ditempatkan di syurga yang tinggi. Itulah kelompok orang yang di Hari Kiamat memperoleh kebahagiaan.

Tentang wajah-wajah yang tampak ceria dan gembira di Hari Kiamat, Rasulullah pernah bersabda, "Semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga keadaan. Pertama, mata yang menangis karena takut kepada Allah Swt. Kedua, mata yang dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan Allah. Ketiga, mata yang tidak tidur karena mempertahankan agama Allah."

Mari kita melihat diri kita, apakah mata kita termasuk mata yang menangis di Hari Kiamat?

Dahulu, dalam suatu riwayat, ada seorang yang kerjanya hanya mengejar-ngejar hawa nafsu, bergumul dan berkelana di tempat-tempat maksiat, dan pulang larut malam.Dari tempat itu, dia pulang dalam keadaan sempoyongan. Di tengah jalan, di sebuah rumah, lelaki itu mendengar dalam keadaan sayu seseorang membaca Al-Quran. Ayat yang dibaca itu berbunyi: "Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang yang fasik (Qs 57: 16).

Sepulangnya dia di rumah, sebelum tidur, lelaki itu mengulangi lagi bacaan itu di dalam hatinya. Kemudian tanpa terasa air mata mengalir di pipinya. Si pemuda merasakan ketakutan yang luar biasa. Bergetar hatinya di hadapan Allah karena perbuatan maksiat yang pernah dia lakukan. Kemudian ia mengubah cara hidupnya. Ia mengisi hidupnya dengan mencari ilmu, beramal mulia dan beribadah kepada Allah Swt., sehingga di abad kesebelas Hijri dia menjadi seorang ulama besar, seorang bintang di dunia tasawuf.Orang ini bernama Fudhail bin Iyadh. Dia kembali ke jalan yang benar kerena mengalirkan air mata penyesalan atas kesalahannya di masa lalu lantaran takut kepada Allah Swt. Berbahagialah orang-orang yang pernah bersalah dalam hidupnya kemudian menyesali kesalahannya dengan cara membasahi matanya dengan air mata penyesalan. Mata seperti itu insya Allah termasuk mata yang tidak menangis di Hari Kiamat.

Kedua, mata yang dipalingkan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seperti telah kita ketahui bahwa Rasulullah pernah bercerita tentang orang-orang yang akan dilindungi di Hari Kiamat ketika orang-orang lain tidak mendapatkan perlindungan. Dari ketujah orang itu salah satu di antaranya adalah seseorang yang diajak melakukan maksiat oleh perempuan, tetapi dia menolak ajakan itu dengan mengatakan, "Aku takut kepada Allah".

Nabi Yusuf as. mewakili kisah ini. Ketika dia menolak ajakan kemaksiatan majikannya. Mata beliau termasuk mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, lantaran matanya dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah Swt.

Kemudian mata yang ketiga adalah mata yang tidak tidur karena membela agama Allah. Seperti mata pejuang Islam yang selalu mempertahahkan keutuhan agamanya, dan menegakkan tonggak Islam. Itulah tiga pasang mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, yang dilukiskan oleh Al-Quran sebagai wajah-wajah yang berbahagia di Hari Kiamat nanti.

oleh: Jalaluddin Rakhmat

Wednesday, December 5, 2007

BERSAHABAT DENGAN ORANG YANG SOLEH


Bersahabat memang nampaknya mudah,tetapi hakikatnya sukar,bila kita benar-benar memilih teman yang soleh.orang mukmin tidak boleh berteman hanya kerana menurut emosi saja,tanpa melihat agama dan akhlak orang yang dijadikan teman.sebelum kita menyesal di akhirat kelak,hendaklah kita berhati-hati memilih teman,apa lagi teman akrab(khalil).

Sebab,bila kita menyesal di akhirat kelak,sudah pasti tidak bererti sama sekali bagi kita dan Allah tidak akan mengampuni kita,sekalipun disana nanti kita bertaubat.Pada hari itu tidak ada pengampunan bagi orang-orang yang berdosa ketika hidup di dunia,jika mereka tidak sempat bertaubat kepada Allah. sebagaimana diungkapkan dalam Firman Allah s.w.t :-

Dan(ingatlah)hari(ketika) orang-orang yang zalim mengigit dua tangannya,seraya berkata :"Aduahai kiranya (dulu)aku mengambil jalan bersama -sama rasul."

(Al-Furqan:27-29)

Ayat di atas menggambarkan betapa ebat penyesal di akhirat kelak jika seseorang yang ketika hidup di dunia berteman dengan orang yang sesat.Dia menceritakan kepada temannya yang selamat dari azab Allah,bahawa dia sangat menyesal tindakanya dulu mengapa berteman dengan si Fulan ,yang ternyata menyesatkan dirinya.

Mengapa dulu dia tidak menerima ajakan rasul,yang ternyata membawa manusia ke jalan yanga selamat (syurga).Seandainya dia dulu berteman dengan Rasul dan manjauhi si Fulan,itu nescaya dia selamat dari seksa Allah.Tetapi apa hendak dikatakan,kutukan dan penyesalan sama sekali tidak berguna bagi dirinya.

Lalu bagaimanakan ciri teman yang jahat itu?Dalam cerita di atas,orang yang menyesal dirinya itu mengatakan : "Dia membuatku meninggalkan kebenaran,ketika kebenaran itu datang!"dengan demikian,teman yang menyesatkan itu pandai fatamorgana,sehingga bila kita berteman denganya,tentu kita akan menganggap kebaikan itu seakan keburukan,sedangkan keburukan seakan manjadi kebaikan.Bila demikian yang terjadi.kita tidak lagi mampu merenungkan dan memahami Al-Quran,sehingga manjauhkan kita dari kebenaran.

Memang,bila kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.orang-orang bukan mukmin sentiasa akrab dengan sesamanya.Tetapi sesungguhnya mereka di akhirat kelak akan saling menuduh menyalahkan dan bermusuhan kerana saling menuduh menjerumuskan ke dalam jurang neraka,seksa yang abadi.sebagai yang diungkapkan oleh Allah dalam firmanya :

Terjemahanya :- "Teman akrab,pada suatu hari itu sebahagian menjadi musuh bagi sebahagian yang lain,kecuali orang-orang yang bertakwa"

(Al-zuhruf :67)

Ayat diatas menujukkan bahawa kita perlu mencari rakan yang untuk di dampingi ."bertemanlah dengan orang-orang yang bertakwa.....





Thursday, November 15, 2007

Wanita,,,oh wanita...



Buat sahabat-sahabat yang sudah berkahwin atau bertunang serta yang tiada sebarang hubungan, harap sampaikanlah artikel ini kpd para wanita......

1. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.

3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.

4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

6. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

11. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.

13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.

15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

16 Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

17. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

18. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

19. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

pesanan : Pastikan sentiasa mendoakan supaya kita mendapat isteri yang solehah ..


Sunday, November 4, 2007

jadikan contoh

Sunday, July 01, 2007

SYEIKH FATHI YAKAN ; BAHAYA AIDS HARAKI DALAM GERAKAN ISLAM

Artikel ini saya nukil dari laman Akademi Kajian Kota(AKTA). Selamat mengambil iktibar..

Muqaddimah

Seorang Mujahid Dakwah, Ustaz Fathi Yakan, yang pernah berkunjung ke Negara kita, dalam rangka menghadiri Muktamar Agung PAS tahun 1997, telah memperingatkan kita semua tentang bahaya AIDS Haraki, iaitu istilah yang menggambarkan fenomena yang telah dan sedang terjadi di sebahagian harakah Islamiah di seluruh dunia. Ini adalah peringatan penting beliau kepada para aktivis dakwah, sejak enam belas tahun yang lalu di dalam buku beliau : Ihzaruu AIDS Al-Haraki (Berjaga-jagalah, AIDS Haraki). Wa Zakkir !! Fa inna az-Zikra tanfa`ul mu’minin.

Penyakit AIDS adalah merujuk keadaan seseorang yang mengalami kehilangan daya tahan penyakit di dalam tubuh, sehingga menjadi mudah dijangkiti penyakit dengan keadaan yang parah. Sehingga kini, penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ini, masih belum ditemui ubat yang dapat menyembuhkan penyakit merbahaya ini. Para penghidap HIV/AIDS ini akan berhadapan dengan risiko kematian.

Dalam buku “Ihdzaruu Al-Aids Al-Harakiy (1989)”, Al-Ustaz Fathi Yakan secara khusus mengingatkan kes kehancuran harakah dan tanzim dakwah di Lubnan. Hal yang sama juga berlaku di beberapa Negara Muslim yang terdapat harakah Islamiah di situ. Beliau berpendapat, kes-kes kehancuran tanzim dakwah bermula dari kelemahan daya tahan dalaman jama`ah, yang seringkali terjadi di saat mereka berada di atas paksi Mihwar Siyasi (Orbit Politik).

Hal ini sering terjadi ketika harakah Islamiah memasuki wilayah amal siyasi (kerja politik) untuk menyempurnakan wilayah `amal dakwah dan meningkatkan sasaran dakwah yang lainnya. Mengapa terjadi seperti ini? Apakah penglibatan harakah Islamiah dalam wilayah politik adalah suatu kekeliruan dan kesilapan? Tentu saja tidak !! Bahkan ini adalah suatu kewajipan kita semua.

Konsep Syumuliatul Islam yang diperkenalkan Imam As-Syahid Hasan al-Banna di dalam usul pertama dari Usul `Isyrin, telah memberikan gambaran pentingnya kita bergerak di paksi politik demi tertegaknya Ad-Din wa Ad-Daulah. Sesungguhnya saat ini, Syumuliayatud Dakwah menuntut kita memasuki dan menguasai wilayah politik.

Mengenal Virus Merbahaya

Persoalan yang timbul ialah bagaimana virus ini boleh berjangkit dan menjadi penyebab kehancuran kepada harakah? Dalam analisa dan tajribah Ustaz Fathi Yakan, terdapat 7 faktor utama yang menyebabkan hal ini terjadi :

1. Hilangnya Manna`ah I`tiqodiyah (imuniti keyakinan) dan tidak terbinanya bangunan dakwah di atas dasar fikrah dan mabda’ yang benar dan jitu. Akibat yang timbul dari faktor ini, tanzim dakwah tidak tertegak di atas fikrah yang benar dan utuh. Adakalanya sebuah tanzim hanya wujud sebagai Tanzim Ziyami, iaitu tanzim yang berdiri atas landasan wala’ kepada seorang pemimpin yang diagungkan.
Ada juga yang bergerak sebagai Tanzim Syakhshi, iaitu tanzim yang tertegak atas bayangan keperibadian (figure) seorang pemimpin. Terdapat juga yang berbentuk Tanzim Mashlahi Naf`i yang berorientasi mewujudkan tujuan perlaksanaan pengisian semata-mata. Kerana itu, binaan tanzim menjadi begitu rapuh, tidak mampu menghadapi kesulitan dan cabaran. Akhirnya bergoncanglah binaan dan bercerai-berai shofnya sehingga terjadilah berbagai peristiwa dan tragedi.

2. Perkaderan dan pembinaan anggota berdasarkan kuantiti, dengan mengutamakan bilangan dan jumlah keahlian menjadi keutamaan qiyadah. Seringkali dianggap, bahawa jumlah yang banyak itu akan menjadi penentu kemenangan dan kejayaan. Kondisi ini mungkin ada kebenarannya ketika sebuah harakah dakwah tampil secara rasmi sebagai parti politik dan terlibat dalam pilihanraya.

Akan tetapi hal ini perlu diawasi kerana, orientasi ini akan memudahkan pihak-pihak tertentu cuba mewujudkan qaidah sya’biyah atau dasar dokongan sosial untuk kepentingan merealisasikan tujuan-tujuannya. Dalam situasi tertentu akan muncul keperibadian atau tokoh-tokoh tertentu dalam harakah yang memperjuangkan kepentingan peribadi dengan memanfaatkan qaidah sya’biyah yang dibinanya. Pada saat ini, qa`idah sya’biyah ini akan bertindak sebagai musuh dalaman kepada harakah Islamiah.

3. Isti’jal (tergesa-gesa) untuk meraih kemenangan, meskipun tidak seimbang dengan persediaan yang mencukupi, walaupun ditahap minimum. Kemenangan politik bererti memperolehi kekuasaan. Setiap aktivis politik akan dikuasai semangat mencari dan mengejar kekuasaan sehingga tidak ada penghujungnya.
Menurut Ustaz Fathi Yakan, kekuasaan yang diperolehi di manapun akan menuntut pembahagian ghanimah (harta rampasan perang) kepada penjaga sesuai dengan perbandingan tugasan yang ditanggung seseorang. Ghanimah yang telah diperoleh itu kadangkala melahirkan cubaan, fitnah dan bencana kerosakan dalam harakah.

Permasalahan dasarnya adalah penipuan dalam pembahagian, antara perseorangan, pemimpin serta penguasa yang bercita-cita mendapatkan bahagian kekuasaan yang banyak. Akhirnya prinsip perjuangan tergadai dan agenda maddiyah dengan mengejar kepentingan hawa nafsu akan menjadi tuntutan perjuangan mereka.

Ketika ini hilanglah roh aqidah dalam perjuangan, tumpuan hanya diberikan kepada percaturan strategi menghadapi musuh dalam pilihanraya dengan meninggalkan agenda pembinaan ruhiyah di kalangan jundiyah dan qiyadah. Akhirnya “yang dikejar tak dapat, yang dikendong keciciran ”.

4. Binaan tanzim dipengaruhi unsur luaran. Samada dipengaruhi oleh latarbelakang kekuatan yang berada di sekelilingnya dari aspek politik, ekonomi dan lain-lain aspek. Akibatnya, tanzim akan kehilangan potensi keaslian perjuangan, kehilangan orientasi dan arah tujuan politik. Kerana hilangnya asholah dakwah (keaslian), tanzim menjadi alat kepentingan pihak lain, dan segala keputusan dan tindakan dipengaruhi kelompok tertentu.

5. Munculnya berbagai aliran dan kelompok dalam harakah. Hal ini sering terjadi kepada harakah yang telah mengalami perpecahan lantaran hilangnya wahdatul fikr dan wahdatul `amal. Kesan dari permasalahan ini akan timbulnya ta`addudul wala’, justeru akan timbul pertikaian, perebutan pengaruh dan kekuasaan untuk meraih hasrat dan cita-cita peribadi atau kelompok tertentu.

6. Campur tangan pihak luar dengan pengaruh dominan politik, ideologi, perisikan, inteligen dengan berbagai cara penyamaran untuk menyerang musuh dalam harakah dengan tujuan menghancurkan kekuatan dan kesatuan di dalam tanzim. Ruang yang terbuka untuk campur tangan atau penyusupan amat luas, terutama melalui ruang politik, iaitu dengan menawarkan pelbagai maslahah siasah.

Kekuatan luaran dan campur tangan ke dalam tanzim harakah berlaku ketika jamaah mengalami kelemahan, miskinnya roh `aqidah di kalangan jundiyah dan qiyadah, kuatnya kecenderungan mengejar maddiyyah dan jawatan.

7. Lemah atau hilangnya kesedaran politik (wa’yu siyasi) dalam harakah. Sesebuah harakah yang tidak memiliki wa’yu siyasi yang tinggi dan baik, tidak akan dapat mengimbangi peredaran zaman, gagal mengambil istifadah dan pengajaran dari pengalaman lepas, tidak mengkaji peranan harakah di masa depan dan tidak mampu membuat suatu keputusan politik setempat berdasarkan situasi dan kondisi politik internasional.
Apabila harakah mengalami kelemahan seperti ini, akan berlaku sikap yang kontradiktif dan mudah terbawa arus. Keadaan ini memudah unsur-unsur negatif dari luar mengawal keputusan politik dalam harakah dan mengenepikan peranan majlis syura dalam jamaah.

Semua faktor kondisi yang dinyatakan oleh Ustaz Fathi Yakan adalah berkesimpulan dari masalah mendasar harakah Islamiah masa kini, iaitu “politik mendominasi tarbiah”. Keadaan ini menyebabkan suasana atau munakh harakah dikuasai oleh politik, bahkan sangat mempengaruhi pendirian dan sikap para anggota dan pimpinan harakah.

Kewajipan Memelihara Asholatud Dakwah (Keaslian Dakwah).

Permasalahan dan penyakit yang berlaku di dalam harakah dakwah, hanya dapat dikawal dan diubati dengan memelihara keaslian dakwah yang kita warisi dari Baginda Rasulullah SAW. Syeikh Mustafa Masyhur Rahimahullah, dalam sebuah tulisannya, Qadhaya Asasiyyah `Ala Thoriqud Dakwah, menekankan betapa pentingnya Muhafazhah `Ala al-Asholah (memelihara keaslian dakwah), agar harakah terjamin berada di jalan yang benar menuju sasaran.

Sekecil-kecil penyelewengan dari asholah dakwah, pasti akan melahirkan kegelinciran yang semakin hari semakin besar, serta menyeret harakah jauh dari jalan yang benar dan gagal mencapai sasaran harakah. Imam Asy-Syahid Hasan al-Banna selalu menekankan agar jamaah beriltizam dengan Islam, Al-Quran dan As-Sunnah serta melangkah ke medan dakwah berpandukan Sirah Rasulullah SAW ketika beliau menegakkan Daulah Islamiah pertama. (Mustafa Masyhur, Qadhaya Asasiyyah `Ala Thoriqud Dakwah).

Memelihara Asholah Dakwah bererti meletakkan kepentingan kepada tarbiyah. Kerana itu, tarbiyah dalam jemaah tidak boleh dikesampingkan atau diabaikan demi memenuhi tuntutan kegiatan politik, publisiti bahkan jihad sekalipun. Perencanaan takhtit dan tanzim semata-mata tidak mencukupi tanpa tarbiyah untuk membina izzah harakah di mata musuh Islam.

Usrah merupakan tulang belakang tarbiyah dalam jamaah, yang berperanan sebagai wasilah yang mendidik ahli dan membentuk rijal. Semua anggota di manapun peringkat jamaah, samada ahli hinggalah pimpinan tertinggi wajib mengikuti peringkat-peringkat tarbiyah sehingga sampai ajalnya.

Kesimpulan

Ternyata, kewajipan itu lebih banyak dari batas waktu yang kita miliki. Kerana itu, dakwah kita tidak dibina atas dasar rukhshah (keringanan), tetapi dibangun atas dasar `azhimah dan tekad yang teguh. Jika hal ini diperhatikan dengan sewajarnya, dari peringkat ahli sehinggalah pimpinan jamaah, segala permasalahan yang sering melanda harakah dan dakwah, nescaya virus bahaya yang menular dalam tanzim binaan jamaah dapat diatasi.

Semoga kita mengambil pelajaran dan manfaat dari taushiyah yang disampaikan sejak enam belas tahun silam oleh seorang da`ie yang menjadi qudwah kepada kita, demi kebaikan dan kejayaan harakah dakwah di Negara kita.


Kepada para Pejuang yang merindukan kejayaan…

Kepada Rakyat yang kebingungan di persimpangan jalan Kepada Pewaris peradaban yang telah menggoreskan

Sebuah catatan membanggakan di lembar sejarah manusia Wahai kalian yang rindu kemenangan…..

Wahai kalian yang turun ke medan Demi mempersembahkan jiwa dan raga Untuk Islam tercinta…


Disediakan oleh : Akhukum fiLlah, Ahmad Akhyari bin Ismail @ Abu Amjad Az-Zahawiee UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Baca Lagi...

Kembali Ke Atas...

Friday, October 26, 2007

Assalamualaikum...

Doakan kami moga dapat menjalankan tugas yang diamanahkan dengan sebaiknya termampu sebagai kami seorang mahasiswa yang mempunyai tanggugjawab dengan pelajaran. Inilah medan latihan sebelum kita pulang ke tanah air kelak.komitmen anda adalah satu suntikan semangat buat kami untuk meneruskan misi dakwah ini.sekian wassalam.

  © Blogger template 'Solitude' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP